Artikel
Tips
Mengatasi Emisi Kendaraan dengan Car
Free Day
Polusi udara karena kendaraan bermotor. sumber google.com |
Emisi adalah zat, energi atau komponen
lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk atau dimasukkannya ke dalam
udara yang mempunyai atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Namun
secara umum, emisi dapat di analogikan sebagai pancaran, misalnya: pancaran
sinar, elektron atau ion. Berdasarkan peristiwanya, dapat terjadi akibat
terganggunya suatu sistem yang melampaui suatu batas energi sehingga terjadi
suatu emisi.
Dari paparan di atas
dapat disimpulkan bahwa Emisi merupakan zat, energy atau komponen yang
dihasilkan oleh kegiatan yang berlebihan, sehingga menimbulkan terganggunya
suatu system. Sebagai contoh adalah Emisi Gas Buang. Lalu apa itu Emisi Gas
Buang?
Emisi Gas Buang
Emisi gas buang
merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik itu kendaraan berroda,
perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan bahan bakar. Biasanya emisi
gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna dari sistem
pembuangan dan pembakaran mesin serta lepasnya partikel-partikel karena kurang
tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut. Emisi Gas Buang merupakan
salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global yang
terjadi akhir-akhir ini.
Komposisi Emisi Gas
Buang
- Emisi Senyawa Hidrokarbon (HC)
Bensin adalah senyawa
hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat di gas buang kendaraan menunjukkan
adanya bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan terbuang bersama sisa
pembakaran. Apabila suatu senyawa hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi
dengan oksigen) maka hasil reaksi pembakaran tersebut adalah karbondioksida
(CO2) dan air (H20).Walaupun desain ruang bakar mesin kendaraan saat ini yang
sudah mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap
dapat "bersembunyi" dari api saat terjadi proses pembakaran dan
menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot cukup tinggi. Hidrokarbon (HC) ,dapat
menyebabkan iritasi mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak kulit, perubahan
kode genetik, memicu asma dan kanker paru-paru.
- Emisi Carbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida
(CO) adalah gas yang relative tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan unsur
lain. Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang sangat sangat sulit
dideteksi karena gas CO tidak memiliki bau, rasa dan bentuk. Gas CO (Karbon
Monoksida), dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah, dapat menimbulkan
pusing, gangguan berpikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.
- Emisi senyawa NOx
Senyawa NOx adalah
ikatan kimia antara unsur nitrogen dan oksigen. Dalam kondisi normal
atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang amat stabil yang tidak akan
berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam kondisi suhu tinggi dan tekanan
tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan memecah ikatannya dan berikatan dengan
oksigen.
Senyawa NOx ini
sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara bebas, akan berikatan dengan
oksigen untuk membentuk NO2. Inilah yang amat berbahaya karena senyawa ini amat
beracun dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.
Tingginya konsentrasi
senyawa NOx disebabkan karena tingginya konsentrasi oksigen ditambah dengan
tingginya suhu ruang bakar. Oksida Nitrogen (NO2) dapat menimbulkan iritasi
mata, batuk, meningkatkan kasus asma, menimbulkan infeksi saluran nafas, memicu
kanker paru-paru, serta gangguan jantung dan paru.
- Oksida Belerang (SO2)
Oksida Belerang (SO2)
dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala
batuk, sampai sesak nafas dan meningkatkan asma.
- Timah Hitam (Debu Timbal) (Pb)
Dapat meracuni sistem
pembentukan darah merah sehingga dapat mengakibatkan beberapa hal, antara lain,
bagi orang dewasa dapat menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merah,
anemia, tekanan darah tinggi, mengurangi fungsi ginjal dan reproduksi pria.
Sedangkan bagi anak-anak dapat menimbulkan penurunan kemampuan otak dan
mengurangi kecerdasan.
Dari semua jumlah emisi gas buang yang
ada di dunia, kendaraan bermotor sebagai penghasil polusi
udara tertinggi. Perlu ide yang memiliki dampak besar seperti Car Free Day yang
dilaksanakan setiap akhir pekan. Biasanya Car Free Day dilaksanakan setiap hari Minggu selama
4 jam, pada pukul 06.00 sampai dengan 10.00 pagi.
Car Free Day di Jogja. sumber google.com |
1.
Bersepeda
2.
Menyelam di
tengah lautan manusia
3.
Senam
4.
Menonton Boneka
Lucu menari-nari
5.
Menikmati Alunan
Musik Tradisional
6.
Unjuk Kebolehan
7.
Bermain Remote
Control
8.
Pamer Hewan
Peliharaan
9.
Jual Beli
10.
Selfie
Car Free Day merupakan budaya baru dikalangan masyarakat sebagai ajang bersosialisasi dengan teman maupun keluarga, selain sebagai sarana hiburan Car free day juga sebagai sarana kesehatan jasmani yang bebas dari polusi udara. Mari ajaklah keluarga Anda berpartisipasi dalam Car Free Day.
ika octavianie/21/Setda Kota Bontang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar