Senin, 14 November 2016

Beragam Kuliner Menggoda di Surakarta

              Bila anda hoby akan kuliner, anda belum bisa disebut dengan kuliner mania bila belum mencoba kuliner khas Surakarta, Jika Anda ingin merasakan sensasi liburan yang berbeda, tidak ada salahnya bila Anda mencoba berlibur ke Surakarta terutama sisi kulinernya. Kota yang masih kental dengan warisan budayanya ini menawarkan berbagai keunikan yang belum tentu bisa Anda dapatkan di kota lain. Apa saja itu?  Daging dan tulang segar menggoda disertai dengan bumbu rempah yang pedas menggoda selara Itulah tengkleng, Tengkleng merupakan hidangan khas Surakarta menyerupai gulai namun memiliki kuah lebih encer dan berisi tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel. Selain kelezatan yang tak diragukan, cara penyajian tengkleng di atas pincuk memberi kenikmatan. Pembeli bisa menyeruput kuah langsung dari pincuk sambil duduk maupun berdiri. "Sehari, kami bisa menyediakan 300-an porsi," ujar Sulistri (36) Pedagang Tengkleng di depan Pasar Klewer Surakarta. 

               Kuliner Selanjutnya adalah nasi yang gurih dan spesial atau yg disebut Nasi Liwet. Dalam pembuatannya nasi liwet lebih menggunakan tambahan bumbu rempah yang sederhana ketimbang nasi uduk. Cara membuat nasi liwet dapat dibagi menjadi dua cara, ada yang berupa nasi aron dicampur dengan air di dalam kastrol/panci hingga matang. Adapula yang di masak dengan menggunakan bumbu kemudian dimasak menggunakan panci. 

                 Kuliner Surakarta tak hanya siang hari saja, kuliner Surakarta bisa tengah malam siap dinikmati. Contohnya adalah Gudeg Ceker Margoyudan Bu Kasno sudah sedemikian terkenal sebagai salah satu kuliner unik yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi kota Surakarta. Di sini pelanggan bisa menikmati sepiring gudeg nikmat dengan lauk ceker atau kaki ayam yang dimasak dengan kuah santan sampai empuk. Sepiring Nasi Gudeg dan ceker cukup mengeluarkan uang kurang lebih Rp. 10.000 -  Rp. 15.000,- Namun Gudeg Ceker Bu Kasno tidak bisa dinikmati setiap saat, karena jam bukanya sangat larut yaitu jam 1.30 pagi dan akan habis sebelum jam 6 pagi. 

              Seusai menyantap kuliner khas, tiba saatnya berkunjung ke kuliner untuk dijadikan sebagai oleh oleh. Kuliner khas tersebut adalah Serabi Notosuman. Serabi Notosuman sudah mampu menggoda pelanggan. Bahan membuat serabi ini cukup mudah. Hanya menggunakan tepung beras dan santan yang diaduk menjadi adonan kue serabi. Kemudian, adonan tersebut dimasak di atas cetakan bulat kecil menggunakan tungku. Aroma kue tercium wangi luar biasa menggoda mulut untuk segera menyantap. "Tunggu apa lagi, mari kita kuliner ke Surakarta", ungkap Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.


Sumber Foto: dok. Pemkot Surakarta

Advertorial
Budiman Hendrato No. 15
Humas Protokol Setda Surakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar