Senin, 14 November 2016

Menikmati Kota Solo dengan Sepur Kluthuk Jaladara

Steam Loco Jaladara atau yang disebut dengan Sepur Kluthuk Jaladara sudah beroperasi sejak 27 September 2009, yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafi’i Djamal bersama Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Solo kala itu Ir. Joko Widodo di depan Loji Gandrung, Rumah Dinas Walikota Solo. Satu rangkaian kereta uap Jaladara ini terdiri atas satu lokomotif Seri C 1218 dan dua gerbong penumpang dengan Seri TR 144 dan TR 16.  Lokomotif kereta uap wisata jaladara ini buatan Negara Jerman pada tahun 1896, diambilkan dari Museum Palagan Ambarawa, sementara gerbongnya dari Magelang dan Bandung.
Sepur Kluthuk Jaladara dapat membawa maksimal 80 penumpang dengan biaya paket Rp 3.500.000,00. Cukup mahal memang karena  Biaya ini dipergunakan untuk membiayai bahan bakar berupa lima meter kubik kayu jati dan 3 masinis serta 3 asisten masinis yang menyalakan kereta tersebut. Harga paket tersebut mendapatkan fasilitas paket layanan meliputi welcome drink berupa minuman jamu tradisional dan jajanan pasar, live music tradisional selama perjalanan, souvenir berupa sampir atau slayer, atraksi kesenian tradisional seperti reog atau jatilan, pemandu perjalanan, tiket masuk museum batik serta coffee break.
Satu-satunya di Indonesia, Kereta Api yang melintasi sepanjang jalan Slamet Riyadi hanya ada di kota Solo ini. Rute yang dilalui melewati Jalan Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo dan  rencananya akan singgah beberapa saat di beberapa tempat perhentian dalam satu trip pulang pergi, diantaranya adalah Kampung Batik Kauman, Loji Gandrung, Ngapeman, Pasar Pon, Keraton, Gladak, dan lain-lain. Dan yang paling unik dari kereta ini adalah suara lokomotif yang muncul karena tekanan uap air, suaranya sangat nyaring sekali, sehingga pada saat berbunyi maka para penumpang akan menutup telinga karena nyaringnya suara lokomotif.


Artikel
Budi Santoso
Dishubkominfo Kota Surakarta
Dok : Dishubkominfo Kota Surakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar